Senin, 30 April 2012

what for

Anak sering mengalami kekacauan dalam sikap dan berpendapat, tentu dilihat dari tata pikir dan rasio orang dewasa, sehingga secara signifikan ia tergantung pada orang dewasa. Logika dan rasional anak memang berbeda dengan rasio dan logika orang dewasa. Anak berpikir pre operasional konkrit atau operasional konkrit, sehingga ia mendasarkan berpikirnya secara konkrit atau operasi benda-benda nyata, sementara orang dewasa logika berpikirnya dapat secara formal bahkan simbolis. Sehingga wajar mereka masih tergantuing pada orang dewasa. Kondisi demikian justru suatu keberuntungan bagi anak atau boleh dikatakan sebagai sebuah proses. Anak dapat belajar untuk menjadi tergantung pada orang lain, dapat menempatkan dirinya sebagai manusia yang bergantung pada pihak lain menjadikan anak yang tidak egois. Anak ia bisa belajar bagaimana bersopan santun, bersikap, menerima pendapat orang lain. Pada posisi demikian anak dapat didorong untuk menilai kapasitasnya dalam bernalar dan mempertimbangkan segala sesuatu bahwa anak dapat membedakan kepercayaan dan pandangan mereka. Jika seorang anak menjadi terbuka dan kritis, ia tidak akan berpikir sesuatu yang salah. Kita tidak dapat selalu berpikir tentang segala hal tetapi kita selalu berpikir tentang sesuatu. Keluasan berpikir sedang memikirkan sesuatu. Berpikir kritis menjelaskan bagaimana sesuatu sedang dibicarakan. Belajar berpikir kritis secara berarti: (1) belajar bagaimana bertanya, kapan bertanya, dan apa pertanyaan yang ditanyakan, (2) belajar bagaimana menalar, ketika menggunakan penalaran, dan metode penalaran yang digunakan (Fisher, 1990). Kata penalaran disederhanakan dari bentuk kata rasio/nalar yang berarti keseimbangan. Anak dapat hanya berpikir secara kritis atau secara rasional bila dapat diterima untuk memperluas apa yang dapat dilakukan secara hati-hati untuk menguji pengalaman, mengases pengetahuan dan ide-ide, dan memperluas argument untuk meraih pertimbangan yang seimbang. Menjadi pemikir kritis juga harus consist dalam perkembangan sikap seperti keragaman dalam bernalar. Kesiapan bernalar Anak pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk menemukan atau membuat sebuah runtutan pengertian berdasar pengalaman hidup. Mereka ingin dapat bernalar secara baik atau paling tidak ia bisa teliti tentang apa yang penting dan apa yang tidak penting, tentang apa yang benar dan apa yang salah, mana yang menenuhi syarat dan mana yang tidak. Mereka ingin berpikir dengan benar dan untuk kebenaran ini mereka mengkonfirmasikan dengan pengalaman. Namun, anak adalah individu yang egosentris yang pertumbuhan pengertiannya tergantung padanya, meningkat secara perlahan dan tersembunyi sangat dalam (tak terlihat). APakah saya berpikir harus benar…. Jika belum maka orang tua yang membimbingnya untuk membenarkan aras berpikir anak itu dan ini adalah implementasi bahwa anak itu bergantung pada orang lain dalam menumbuhkan segala aspek pada diri anak itu. Mendorong anak untuk membuat dan berusaha dalam menalar, dan kita perlu mendemonstrasikan penalaran yang benar dan penalaran yang salah, tentu dalam kealamiahan. Anak boleh berbuat salah, tetapi persoalannya adalah bagaimana membenarkannya dengan cara yang elegant tanpa membuat anak jatuh, merasa bodoh, merasa tidak bisa apa-apa. Menunjukkan cara berpikir benar harus memperhatikan martabat anak sebagai individu yang memiliki harga diri. Kemauan Menantang Tanda-tanda pemikir kritis adalah kesiapan untuk menantang ide-ide orang lain. Ini berarti bahwa jika kita mengharap anak kita menjadi pemikir kritis, kita mencoba mendorong mereka untuk menerima tantangan tentang ide-ide dan cara-cara mereka berpikir. Berdiskusi, berdebat, berargumen dapat dikembangkan di lingkungan keluarga dan doronglah mereka untuk memberikan argument, alasan, latar belakang, tujuan, menunjukkan cara kerja, cara mencapai tentang apa yang disampaikan anak. Kita dorong anak mampu membuat keputusan yang didasarkan bukti dan penilaian terhadap bukti itu. Memberikan tantangan terhadap mereka menanggapi ide dan dorong membuat keputusan. Terbuka terhadap tantangan pihak ketiga. Memasukkan unsur entertain dapat dipertimbangan . Kegiatan ini seyogyata tersinergikan anatara kegiatan di rumah dan kegiatan di sekolah. Sekolah adalah rumah kedua dari siswa, maka kooperasi anatara orang tua dan guru di sekolah adalah sebuah keniscayaan. Belajar berawal dari rumah dan berkembang pesat di sekolah, demikian sebaliknya tantangan dari sekolah dan berkembang di rumah. Keterampilan Berpikir Kritis Robert Ennis bapak berpikir kritis di Amerika Utara mengidentifikasi 12 aspek dalam wujud pelatihan keterampilan, namunke duabelas aspek ini sebanrnya berkaitan. 1. Memahami arti pernyataan. Apa ini berarti? 2. Mempertimbangkan adanya ambigunitas dalam penalaran. Apakah jelas? 3. Mempertimbangkan pernyataan yang kontradiktif satu dengan yang lain. Apakah konsisten? 4. Mempertimbangkan kesimpulan yang diikuti. Apakah logis? 5. Mempertimbangkan pernyataan yang cukup spesifik. Apakah tepat? 6. Mempertimbangkan pernyataan penerapan satu prinsip. Apakah mengikuti aturan? 7. Mempertimbangkan satu pernyataan hasil observasi. Apakah akurat? 8. Mempertimbangkan kesimpulan induktif yang diperingatkan. Apakah dipertimbangkan? 9. Mempertimbangkan masalah yang telah dikenali. Apakah relevan? 10. Mempertimbangkan sesuatu sebagai asumsi. Apakah diambil untuk disetujui? 11. Mempertimbangkan definisi yang tepat. Apakah definisi yang benar? 12. Mempertimbangkan pernyatan yang diambil oleh otoritas yang diterima. Apakah benar? Selain ke 12 cara mengembangkan keterampilan berpikir kritis, Bloom yang diperbaiki oleh Anderson (2000), mengkategorikan sebuah urutan latihan berpikir kritis yang dapat dilakukan melalui sebuah runtutan berpikir. Model ini diberi nama tujuan-tujuan kognitif dalam pendidikan. Yang terbangun dalam urutan (1) mengingat atau pengetahuan, (2) memahami atau mengerti, (3) menerapkan, (4) analisis dan sintesis, (5) menilai, dan (6) membuat. Anak belajar dengan (1) berujuan memperoleh pengetahuan atau menginga, ini dapat dilakukan t dengan cara belajar: memberi nama, mengidentidikasi, mendaftar, menyebutkan. (2) belajar untuk memperoleh pemahaman dan pengertian melalui cara belajar: membedakan, menjelaskan arti dan makna, mencari persamaan, mengkontraskan, membandingkan, menafsirkan, menerjemahkan, memperkirakan, dan sebagainya. (3) belajar bertujuan agar siswa mampu menerapkan dengan cara belajar: mengubah, menerapkan, menggunakan rumus, membuat pola, meniru, dan sebagainya. (4) belajar bertujuan menganalisis dan menyimpulkan dengan cara: memnguraikan dilanjutkan menyatukan makna, membongkar komponen dilanjutkan merakitnya kembali, membedah dilanjutkan menyusun ulang, merancang dilanjut menyusun, dan sebagainya, (5) belajar bertujuan menilai dengan cara : melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing dilanjutkan memilih mana yang kelemahannya paling sedikit, membandingkan dilanjutkan menentukan mana yang terbaik dengan berbagai argument, dan sebagainya. (6) membuat dengan langkah mengetahui, memahami kerja, mencoba menganalisis, menyimpulkan, memilih, dan membuat hal yang baru, hal yang berbeda, hal yang lebih bermanfaat. Semoga kita bisa menjadi orang tua dan guru yang mendorong anak berpikir kritis, amin! Share * Laporkan * Tanggapi * Beri Nilai o Aktual o Inspiratif o Bermanfaat o Menarik KOMENTAR BERDASARKAN : * Bunda Alif 14 August 2010 22:49:40 0 suka tulisannya pak admo..bermanfaat buat sya….salam…. Suka Balas | * Y.padmono Dr. 14 August 2010 22:57:55 0 Semoga bermanfaat ibu, terima kasih sudah mampir Suka Balas | * Bunda Alif 14 August 2010 22:59:59 0 aamiin…makasih kembali pak… Suka Balas | * Reca Ence Ar 14 August 2010 23:18:16 0 Alhamdulillah ……… Catatan yang bermanfaat sekali pak Terimakasih banyak Pak Kebetulan saya mempunyai anak kecil yang dalam perkembangan salam Suka Balas | * Y.padmono Dr. 15 August 2010 03:28:29 0 Alhamdulillah andai bisa bermanfaat. Salam Suka Balas | Tulis Tanggapan Anda Guest User REGISTRASI | MASUK TEREKOMENDASI Lowongan Pekerjaan; Syarat Belum Pernah … Isk_harun Siapa Yang Menghamili Wanita Gila Itu? … Kutu Kata Diskriminasi Hukum di Pintu Masuk Batam … Taryadi Sum Persib Nasibmu Kini … Hadisang Linux Bebas Virus – Mitos atau Fakta? … Ferry Kristianto * INFO & PENGUMUMAN * KONTAK KOMPASIANA INDEX * Moderasi Foto “Sumber Google” dan Tag … * Bikin Jakarta Lebih Baik di Kanal … * Pemenang Lomba Review Film Negeri 5 … Ingin menyampaikan pertanyaan, saran atau keluhan? TERAKTUAL The Truth About Bunda Khadijah Madinah Beberapa Kompasioner di Saudi Bersubahat Ingin Menjatuhkan … Abraham Samad Mulai Ragu dengan Janjinya? Kompasiana, Panggung untuk Semua Orang! Logika Pelat Palsu Mobil Anas Urbaningrum INSPIRATIF Ketika Dokter Cantik Itu Terpaksa Berhenti Praktik Karena … Itik, Karena Peliharaan Bunda Kami Bisa Sekolah Haji Miras Elegi Mimpi Buruk Rupa, Cermin pun Dibelah, Ya, Kaya Gini Nih BERMANFAAT Hati-hati dengan Penipuan Pensiunan yang Mengatasnamakan PT … Gentle Birth, Melahirkan Secara “Primitif” yang … Kompasiana, Panggung untuk Semua Orang! Tiga Alasan Keengganan Siswa China Belajar di Indonesia Tugas Tambahan Kepada Siapa, Ya MENARIK Siapa Yang Menghamili Wanita Gila Itu? Kenapa Bukan Tantowy Yahya? Berkompasiana Dapat Apa??? (FF 100K) Mainkan Gitarmu, Ku Kan Lengkapi Syairnya Mahkamah, Kesaksian Tak Terbantah Subscribe and Follow Kompasiana:

Kamis, 12 April 2012

Fakta tentang Keputihan

Fakta tentang Keputihan
Fakta Tentang Keputihan/Pektay
Hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Bahkan, si Upik pun, bisa keputihan. Penyebabnya amat beragam. Simak fakta-fakta penting tentang keputihan alias pektay.
Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.
Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu. "Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB," jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG.
Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). "Tapi keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa gatal," lanjutnya.
Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina.
Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan untuk diperiksa, mengandung kuman atau tidak.
1. JAMUR VS VIRUS
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit:
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.
2. JANGAN LUPA GANTI TAMPON
Tak perlu panik jika keputihan. Umumnya, wanita memang mengalami keputihan, apalagi di Indonesia yang tingkat kelembapan udaranya tinggi. Untuk mencegahnya, simak beberapa hal berikut:
a. Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. Bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. Jadi, jangan lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.

b. Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.
c. Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan terlalu kelamaan agar bakteri tidak
mengumpul.
d. Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau
larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora nor mal vagina. Jika perlu, konsultasikan dulu ke dokter.
e. Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi.
f. Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins terlalu ketat.
g. Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn, dan bibir kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman.

MENGAPA BANGSA YAHUDI PINTAR

MENGAPA BANGSA YAHUDI BISA SEDEMIKIAN PINTARNYA
Edited By Irsyad Danu Tirto.
Dr Stephen Carr Leon menghabiskan masa 3 tahun di Israel untuk menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana.
Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “ Mengapa Yahudi Pintar? ”
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar?
Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? ( pertanyaan yang sama dalam benak saya, kenapa setiap orang sukses tak lepas dari bangsa Yahudi lagi bangsa Yahudi lagi ! )
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya.
Dengan tekadnya yang bulat maka dimulailah pengamatannya itu.
MASA KEHAMILAN SANG IBU.
Begitu wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung anak, maka langsung sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan juga membeli buku matematika.
Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan.
Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya.
Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya.
Agar anak mereka terkahir dengan otak jenius. Dan para ibu Yahudi yang tengah mengandung, terus menerus mengerjakan soal matematika yang ada sampai tiba saat melahirkan. Kadang mereka mengerjakan bersama suaminya dan bertanya kepada saudara-saudaranya bila ada soal yang terasa sulit.
Artinya…mereka tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan !
Sebuah perencanaan yang dalam sekali !
CARA MAKAN :
Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala (sekali lagi, tanpa kepala!) bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan.
Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius juga dalam kerajinan memakan daging ikan )
Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Perinsip : “ kalau sudah makan ikan, tidak boleh ada daging yang dimakan bersamaan “ ternyata sama dengan perinsip makannya Rasullullah S.A.W, manusia terjarang sakit sedunia )
Mereka juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Ternyata makan buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan buah busuk. Karena proses pencernaan makanan di dalam perut kita itu memakan waktu yang lama. Sehingga akan membuat buah mengalami antrian yang panjang sampai akhirnya dia keburu busuk duluan.
( Pernah membiarkan apel yang sudah terkelupas khan ? lama-lama akan kuning dan bisa membusuk khan ? itu hanya didiamkan dan terkena udara loh…bagaimana kalau dicampur olahan makanan di dalam perut kita ? Sudah pasti busuk duluan sebelum dapat diproses. Jadi istilah “makan buah setelah makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan buah sebelum makan nasilah yang benar, bukan setelah makan nasi. Percuma. )
ANAK-ANAK YAHUDI :
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Kacang Badam = Kacang Almond, atau Buah Almond, mirip dengan Buah Persik dan Aprikot, hanya saja daging buahnya dibuang saat dipanen, sehingga hanya menyisakan bijinya, karena itu disebut sebagai kacang.
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa: Hebrew, Arab dan Inggris.
( Ternyata mempelajari sesuatu yang baru itu menyeimbangkan kedua belah otak kita. Contohnya ya seperti mempelajari bahasa yang berbeda – beda )
Sejak kecil pula mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Musik yang mereka dengarkan ya musik yang bisa menambahkan kecerdasan otak mereka. Yaitu musik yang lagak-lagak bethoven gitu deh.
( Ternyata sesuai dengan yang dikatakan Adi W Gunawan di buku Born To BE Genius )
MASA KANAK-KANAK :
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka.
Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Saya pernah membaca buku ( saya lupa judulnya ) yang mengatakan : kalau anak-anak yang jago dalam hal olahraga, biasanya mereka mempunyai kemampuan mengambil keputusan yang cepat, karena otak mereka terlatih bergerak cepat, terlepas dari bagus atau tidaknya prestasi mereka disekolah.
SEKOLAH TINGGI :
Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Dr Stephen Carr Leon sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi.
Di akhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dam mereka harus mempraktekannya.
Anda hanya akan lulus jika tim Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya. Entrpreneurship dan networking digelorakan.
Oh iya…
MEROKOK BAGI MEREKA ADALAH SESUATU YANG TABU.
Bila Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan dari saintis gen dan DNA Israel.
Jadi merokok merupakan sesuatu yang kejam dan menjijikan bagi orang Israel ! Perbuatan terkutuk dan kejam bagi mereka mungkin. Karena bukan saja merusak gen untuk keturunannya, tapi juga merusak gen orang-orang yang ikut menghirupnya.
Hei bandingkan dengan Indonesia !!!
Di jalanan, di angkot, di mall-mall, di warteg, di kampus, bahkan di beberapa TERAS MASJID yang pernah saya kunjungi. ( Aoa coba di tempat ibadah, malah ada perusak generasi bangsa, yang namanya rokok )
Kalau mau negeri ini berubah dan anak bangsa kita cerdas-cerdas, hilangkan rokok !
Jangan menyalahkan pemerintah dulu dech… para orang miskin jangan cuma bisa menuntut pemerintah banyak melakukan korupsi dech… Rokok dulu tuh hilangin ! ( Uang rokok mendingan buat beli beras )
Jadi mahasiswa jangan belagu ikutan demo-demo dech, kalau masih gelantungan di bis sambil ngebulin asap rokok ! Apalagi kalo masih anak sekolahan ! ha.. ha.. Kalau BBM naik susahnya minta ampun, giliran harga rokok naik, malah nyantai-nyantai aja, padahal rokok itu kalau naikin juga ngak tanggung-tanggung lho, ada yang 10.000 per bungkus, bahkan lebih dari itu, ditukokne krupuk entok akeh, terus dipangan bareng konco-koncone enak mas broo.. tapi anehnya seberapapun mahalnya rokok tetep ada yang beli, dan ternyata juga mampu membelinya. Ojo nesu yoo..!!

be enjoy always

7 Tips Menikmati Hidup

1. Pikirkan pikiran-pikiran positif.
Ketika Anda menemukan diri Anda berpikir pikiran negatif, hentikan segera dengan cara apapun yang diperlukan.He he he Bila perlu, tampar wajah sendiri, berteriak sesuatu yang positif di bagian atas paru-paru sahabat atau melompat naik dan turun. Sekali lagi, ini untuk kebahagiaan dan kesuksesan sahabat.
2. Cobalah untuk fokus pada hari ini.
Masa lalu tidak akan kembali, jangan gadaikan hidup kita kepada kesalahan masa lalu. Minta ampunlah kepada Alloh. Mulailah rangkai masa depan dengan hasil yang baik hari ini. Masa lalu jadi pelajaran, masa kini adalah tindakan kebahagiaan untuk sukses di esok hari.

3. Lebih fokus lagi, hidup pada saat ini.
Bahkan 10 menit lalu adalah masa lalu. Jika sahabat senatiasa dzikir, pada saat ini sahabat akan selalu senang karena tidak ada yang salah dalam sepersekian detik.
4. Secara kontinu, kurangi keinginan.

Mereka yang memiliki banyak obsesi tentang materi haru bersiap ketika materi itu hilang dari diri mereka taua tidak tercapai. Menjadi orang yang sedikit keinginan kan membuat hiudp menjadi lebih bermakna. Bedakan antara keinginan dan tindakan positif.

5. Jaga kebugaran.

Kita boleh jadi memiliki kekayaan, tetapi tanpa badan yang bugar, itu semua tidak bisa kita nikmati. Kita hanya punya satu tubuh, jadi jangan jadi pemalas untuk rajin merawatnya.

6. Seyumlah lebih sering.

Ketika kita tersenyum, otak kita mengeluarkan serotonin, homon kebahagiaan. Senyum adalah jalan alami untuk bahagia

7. Bertafakurlah setiap malam setidaknya selama 1 jam.

Dalam dunia modern di mana semua orang sangat terhubung dengan segala sesuatu yang lain melalui ponsel, TV dan internet, orang yang paling jarang menikmati keindahan keheningan. Kemampuan untuk menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh adalah seni dan keterampilan yang setiap orang harus berkembang. Dan Alloh menyediakan waktunya untuk kita.Cukup duduk di suatu tempat, lebih baik di alam, dan fokuslah berdzikir, membava Alquran. Biasakanlah maka anda akan mendapatkan keindahan, merasa sangat jernih dan tumbuh. Satu-satunya cara untuk benar-benar memahami tips ini adalah dengan mencobanya. Mari membangun surga hari ini !

KONSEP ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DISIPLIN

KONSEP ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DISIPLIN

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah “FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM”



Disusun oleh :

IRSYADUL ALBAAB (210310186)


Jurusan : Tarbiyah
Prodi : PAI
TB – F

Dosen Pengampu :
DR. M. MIFTAHUL ULUM, M.Ag.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2012

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kedudukan filsafat dalam pendidikan adalah suatu hal yang sangat asasi sekaligus strategis. Asasi, karena filsafat merupakan suatu dasar atau landasan dalam pembentukan ide atau asumsi-asumsi dasar dalam menentukan, persepsi dasar, prinsip dan tujuan asasi pendidikan. Stategis, karena dengan filsafat tersebut akan sangat ditentukan terhadap arah, warna sekaligus corak dari pendidikan yang akan dilaksanakan. Tanpa asas atau landasan filsafat, pendidikan akan rapuh, goyah dan tidak jelas arah dan tujuannya.
Ada banyak corak dan ragam filsafat yang dapat mendasari pendidikan dengan berbagai ide, gagasan dan kritiknya. Salah satu filsafat tersebut diantaranya adalah filsafat perenial atau perenialisme. Filsafat ini, walaupun secara umum pada awalnya tidak berkaitan dengan kontesk kedisiplinan secara khusus, namun kemudian pada tahap perkembangan selanjutnya, perenialisme banyak dan senantiasa dihubungkan dengan kedisiplinan.
Makalah ini, secara umum akan membahas tentang implikasi perenialsme terhadap disiplin. Dalam penyajian awal penulis mengemukakan pengertian konsep dasar dan pandangan umum perenialsme, dan selanjutnya adalah pendangan tentang disiplin yang menyoroti tentang tujuan dan prinsip kedisplinan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Perenialisme?
2. Siapakah Tokoh-Tokoh Perenialisme?
3. Apa Implikasi Aliran Filsafat Perenialisme Terhadap Disiplin?


1. PERENIALISME
Perenialisme berasal dari kata perenial, yang dalam oxford advanced learner`s dictionary of current english diartikan sebagai ”continuiting throughout the whole year” atau ”lasting for a very long time” – ”kekal atau abadi” dan dapat pula berarti pula ”terus tiada akhir” dengan demikian esensi kepercayaan filsafat perenialisme adalah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat kekal abadi.
Di zaman kehidupan modern ini banyak menimbulkan krisis diberbagai bidang kehidupan manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Untuk mengembalikan keadaan krisis ini, maka perenialisme memberikan jalan keluur yaitu berupa kembali kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan teruji ketangguhannya. Untuk itulah pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya kepada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh.
Jelaslah bila dikatakan bahwa pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kepada masa lampau, karena dengan mengembalikan keadaan masa lampau ini, kebudayaan yang dianggap krisis ini dapat teratasi melalui perenialisme karena ia dapat mengarahkan pusat perhatiannya pada pendidikan zaman dahulu dengan sekarang. Perenialisme rnemandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun praktek bagi kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang.

Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Aliran ini lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Keadaan sekarang adalah zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan, kebingungan dan kesimpangsiuran. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan Mortimer Adler.
Berhubung dengan itu dinilai sebagai zaman yang membutuhkan usaha untuk mengamankan lapangan moral, intelektual dan lingkungan sosial kultural yang lain. Perenialisme mengambil jalan regresif, yakni kembali kepada prinsip umum yang telah menjadi dasar tingkah laku dan perbuatan zaman Kuno dan Abad Pertengahan. Yakni kepercayaan-kepercayaan aksiomatis mengenai pengetahuan, realita dan nilai dari zaman-zaman tersebut.
a. Ontologi Perenialsime:
1). Asas Teleologi
Perenialisme dalam bidang ontologi berasas pada teleologi yakni memandang bahwa realita sebagai subtansi selalu cenderung bergerak atau berkembang dari potensialitas menuju aktualitas (teleologi). Bila dihubungkan dengan manusia, maka manusia itu setiap waktu adalah potensialitas yang sedang berubah menjadi aktualitas. Di samping asas teleologi, juga asas supernatural bahwa tujuan akhir bersifat supernatural, bahkan ia adalah Tuhan sendiri. Manusia tak mungkin menyadari asas teleologis itu tanpa iman dan dogma. Segala yang ada di alam ini terdiri dari materi dan bentuk atau badan dan jiwa yang disebut dengan substansi, bila dihubungan dengan manusia maka manusia itu adalah potensialitas yang di dalam hidupnya tidak jarang dikuasai oleh sifat eksistensi keduniaan, tidak jarang pula dimilikinya akal, perasaan dan kemauannya semua ini dapat diatasi. Maka dengan suasana ini manusia dapat bergerak untuk menuju tujuan (teleologis) dalam hal ini untuk mendekatkan diri pada supernatural (Tuhan) yang merupakan pencipta manusia itu dan merupakan tujuan akhir.
2). Individual thing, essence, accident and substance
Perenialisme membedakan suatu realita dalam aspek-aspek perwujudannya menurut istilah diatas. Penganut ajaran Aristatoles biasanya mengerti dari sesuatu dari yang kongkrit, yang khusus sebagai individual thing yang kita amati di mana-mana, seperti baru, rumput, dan aktivitas tertentu. Tetapi eksistensi realita tersebut tetap mengandung sifat asasi sebagai identitasnya, yakni essence (esensi) sebagai wujud realita itu. Dalam suatu individual thing terdapat suatu accident (hal-hal kebetulan), dan keseluruhan individual thing yang mempunyai esensi dan accident yang terbentuk atas unsur-unsur jasmaniah dan rohaniah dengan segala kepribadiannya inilah sebagai realita substance atau disebut juga hylomorphisme.
3). Asas supernatul
Paham perenialisme memandang bahwa tujuan akhir atau supremend dari substansi dunia adalah supernatul, bahkan ia Tuhan sendiri. Namun Tuhan sebagai sprit murni, sebagai aktualisasi murni hanya dapat dipahami melalui iaman (faith). Seluruh realita teleologis hanya dapat dipahami dengan iman dan biasanya bersifat dogmatis-doktriner.
b. Epistemologi Perenialisme:
Dalam bidang epistemologi, perenialisme berpendapat bahwa segala sesuatu yang dapat diketahui dan merupakan kenyataan adalah apa yang terlindung pada kepercayaan. Kebenaran adalah sesuatu yang menunjukkan kesesuaian antara pikir dengan benda-benda. Benda-benda yang dimaksudkan ialah hal-hal yang adanya bersendikan atas prinsip-prinsip keabadian. Menurut perenialisme, filsafat yang tertinggi adalah ilmu metafisika. Sebab science sebagai ilmu pengetahuan menggunakan metode induktif yang bersifat analisis empiris kebenarannya terbatas, relativ atau kebenaran probabiliti. Tetapi filsafat dengan metode deduktif bersifat anological analysis, kebenaran yang dihasilkannya bersifat self evidence universal, hakiki dan berjalan dengan hukum-hukum berpikir sendiri yang berpangkal pada hukum pertama, bahwa kesimpulannya bersifat mutlak asasi.
c. Aksiologi Perenialisme:
Dalam bidang aksiologi, perenialisme memandang masalah nilai berdasarkan prinsip-prisinsip supernatural, yakni menerima universal yang abadi. Khususnya dalam tingkah laku manusia, maka manusia sebagai subjek telah memiliki potensi-potensi kebaikan sesuai dengan kodratnya, di samping itu ada pula kecenderungan-kecenderungan dan dorongan-dorongan kearah yang tidak baik. Tindakan manusia yang baik adalah persesuaian dengan sifat rasional (pikiran) manusia. Kebaikan yang teringgi ialah mendekatkan diri pada Tuhan sesudah tingkatan ini baru kehidupan berpikir rasional.
Beberapa prinsip pendidikan perenialisme secara umum, yaitu:
1. Menghendaki pendidikan kembali kepada jiwa yang menguasai Abad Pertengahan, karena jiwa pada Abad Pertengahan telah merupakan jiwa yang menuntun manusia hingga dapat dimengerti adanya tata kehidupan yang telah dapat menemukan adanya prinsip-prinsip pertama yang mempunyai peranan sebagai dasar pegangan intelektual manusia dan yang dapat menjadi sarana untuk menemukan evidensi-evidensi diri sendiri (Imam Barnadib, 2002). Tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup, yaitu untuk mencapai kebijakan dan kebajikan.
2. Rasio merupakan atribut manusia yang paling tinggi. Manusia harus menggunakannya untuk mengarahkan sifat bawaannya, sesuai dengan tujuan yang ditentukan. Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan yang kebenarannya pasti, dan abadi. Kurikulum diorganisir dan ditentukan terlebih dahulu oleh orang dewasa, dan ditujukan untuk melatih aktivitas akal, untuk mengembangkan akal. Yang dipentingkan dalam kurikulum adalah mata pelajaran general education yang meliputi bahasa, sejarah, matematika, IPA, filsafat dan seni dan 3 R’S (membaca, menulis, berhitung). Mata-mata pelajaran tersebut merupakan esensi dari general education.
3. Siawa seharusnya mempelajari karya-karya besar literature yang menyangkut sejarah, filsafat, seni, begitu juga dalam literature yang berhubungan dengan kehidupan social, terutama politik dan ekonomi. Dalam literature-literatur tersebut manusia sepanjang masa telah melahirkan hasil yang maha besar.

2. TOKOH-TOKOH PERENIALISME
1. Plato
Plato (427 – 347 SM) hidup pada zaman kebudayaan yang syarat denganketidakpastian, yaitu sedang berkembangnya filsafat sofisme. Ukuran kebenarandan ukuran moral menurut sofisme adalah manusia secara pribadi, sehingga pada zaman itu tidak ada kepastian dalam moral, tidak ada kepastian dalam kebenaran,tergantung pada masing-masing individu. Bahaya perang dan kejahatan mengancam bangsa Athena. Siapa yang bisa memperoleh kebenaran secara retorik, maka dialah yang benar. Plato ingin membangun dan membina tata kehidupan dunia yang ideal, di atas tata kebudayaan yang tertib dan sejahtera,membina cara yang menuju kepada kebaikan.Dalam pandangan Plato, bahwa realitas yang hakiki itu tetap, tidak berubah. Realitas atau kenyataan itu telah ada pada diri manusia sejak dariasalnya yang berasal dari realitas yang hakiki. Dunia idea bersumber dari idemutlak, yaitu Tuhan. Kebenaran, pengetahuan dan nilai sudah ada sebelum manusia lahir, yang semuanya bersumber dari idea yang mutlak tadi. Manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan dan nilai moral, melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal dan rasio, semuanya itudapat ditemukan kembali oleh manusia.
2. Aristoteles
Aristoteles (384 – 322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat gurunya yaitu idealisme. Cara berpikir Aristoteles berbeda dengan gurunya, Plato, yang menekankan berpikir rasional spekulatif. Aristoteles menggunakan cara berpikir rasional empiris realistis. Cara berpikir ini kemudian disebut filsafat Realisme.Meski hidup pada abad sebelum masehi, namun Aristoteles dinayatkansebagai pemikir abad pertengahan. Karya-karya Aristoteles merupakan dasar berpikir abad pertengahan yang melahirkan renaissance. Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya beradadalam kondisi alam materi dan sosial. Sebagai makhluk rohani manusia sadar, ia akan menuju pada proses yang lebih tinggi yang menuju kepada manusia ideal,manusia sempurna. Perkembangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat mencapainya. Ia menganggap penting pula pembentukan kebiasaan pada tingkat pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral. Aristoteles juga menganggap kebahagiaan sebagai tujuandari pendidikan yang baik. Ia mengembangkan individu secara bulat, totalitas.Aspek-aspek jasmaniah, emosi, dan intelek sama dikembangkan, walaupun ia mengakui bahwa kebahagiaan tertinggi ialah kehidupan berpikiran.

3. Thomas Aquinas
Tomas Aquinas mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu itu, yaitu antara ajaran Kristen dengan ajaran filsafat Aristoteles. Menurutnya di antara keduanya sebenarnya tidak terdapat perbedaan, keduanya bisa berjalan secara beriringan dalam lapangannya masing-masing. Pandangannya tentang realitas, ia mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu karena diciptakan oleh Tuhan, dan tergantung kepada-Nya.Ia mempertahankan bahwa Tuhan bebas menciptakan dunia. Ia tidak setuju tentang teori emanasi dalam penciptaan alam sebagaimana dikemuakan oleh Neopaltonisme. Tomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran tentang realitas, yaitu :
a) dunia tidak diadakan semacam bahan dasar.
b) penciptaan tidak terbatas pada satu saja
Dalam masalah pengetahuan, Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai persentuhan antara dunia luar dan / oleh akal budi, yang kemudian menjadi pengetahuan. Sumber pengetahuan selain bersumber dari akal budi, juga berasal dari wahyu Tuhan. Disinilah dia menggabungkan pemikiran filsafat idealisme dan realisme dengan diktrin-doktrin Gereja), sehingga filsafat Aqinas disebut filsafat tomisme.
Dalam konteks pendidikan, dia menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha dalam menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu. Seorang guru bertugas untuk menolong membangkitkan potensi yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata.

3. IMPLIKASI ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME TERHADAP DISIPLIN

Teori dasar dalam belajar menurut perenialisme adalah mental disiplin sebagai teori dasar penganut perenialisme sependapat bahwa latihan dan pembinaan berfikir (mental dicipline) adalah salah satu kewajiban dari belajar, atau keutamaan dalam proses belajar (yang tertinggi). Karena itu teori dan program pendidikan pada umumnya dipusatkan kepada pembinaan kemampuan berfikir.
Anak didik yang diharapkan menurut perenialisme adalah mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran tokoh-tokoh besar pada masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat menonjol dalam bidang-bidang seperti bahasa dan sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam dan lain-lainnya, telah banyak yang mampu memberikan ilmunisasi zaman yang sudah lampau.
Dengan mengetahui tulisan yang berupa pikiran dari para ahli yang terkenal tersebut, yang sesuai dengan bidangnya maka anak didik akan mempunyai dua keuntungan yakni:
1. Anak-anak akan mengetahui apa yang terjadi pada masa lampau yang telah dipikirkan oleh orang-orang besar.
2. Mereka memikirkan peristiwa-peristiwa penting dan karya¬-karya tokoh tersebut untuk diri sendiri dan sebagai bahan pertimbangan (reverensi) zaman sekarang.
Jelaslah bahwa dengan mengetahui dan mengembangkan pemikiran karya-karya buahpikiran para ahli tersebut pada masa lampau, maka anak-anak didik dapat mengetahui bagaimana pemikiran para ahli terse¬but dalam bidangnya masing-masing dan dapat mengetahui bagaimana peristiwa pada masa lampau tersebut sehingga dapat berguna bagi diri mereka sendiri, dan sebagai bahan pertimbangan pemikiran mereka pada zaman sekarang ini. Hal inilah yang sesuai dengan aliran filsafat pereni¬alisme tersebut. 
Contoh gambaran tentang implikasi aliran filsafat perenialisme pendidikan sterhadap disiplin:


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Aliran Perenialisme dianggap sebagai “regresive road to culture” yakni jalan kembali ke kebudayaan masa lampau. Pandangan Perenialisme mengenai belajar dengan mendasarkan pada teori belajar, Mental disiplin sebagai teori dasar, rasionalitas dan asas kemerdekaan, belajar untuk berpikir serta belajar sebagai persiapan hidup. Perenialisme juga memiliki formula mengenai jenjang pendidikan beserta kurikulum, yaitu pendidikan dasar dan (sekolah) menengah, pendidikan tinggi dan adult education.
Perenialisme merupakan filsafat yang sangat tua usianya yang menekankan pada nilai keabadian dan mengarah apa tujuan kesempurnaan hidup. Nilai-nilai filsafat perennial bersifat abadi dan universal dapat diterapkan dalam berbagai kontek kehidupan, social, politik, budaya dan juga pendidikan. Dalam konteks pendidikan. Filsafat perenialisme sangat diperlukan untuk menjaga dan sebagai konservasi terhadap nilai-nilai luhur manusia dalam kehidupan.
Dalam kehidupan ini diperlukan suatu kebudayaan ideal yang teruji dan tangguh, sebagai basisi nilai kehidupan. Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia dari kondisi yang carut marut secara moral dan budaya tersebut kearah terbentuknya dan terlestarikanya kebudayaan ideal. Sebagai sebuah idea tau gagasan filsafat tentunya perenialisme tidaklah sempurna dan tetap terdapat kekurangan, apalagi jika dikaitkan dengan konteks kehidupan yang sangat luas ini. Namun sebagai sebuah ide gagasan tentunya ihktiar sekecil apapun dalam menuju kebaikan dan kesejatian adalah suatu kemuliaan


DAFTAR PUSTAKA

`As`di Basuki, Ulum Miftahul, pengantar filsafat pendidikan (ponorogo: STAIN PO PRESS, 2010) hal. 17.

Zuhairi, filsafat pendidikan islam (PT Bumi Aksara: Jakarta 2008) hal. 28.
Uyoh sadullah, pengantar filsafat pendidikan (CV Alfabeta Bumi Aksara: Jakarta 2008) hal. 28
Imam Barnabid, filsafat pendidikan (Andi offset: Jogjakarta 1997) hal.60.
http://maragustamsiregar.wordpress.com/2011/03/28/aliran-filsafat-pendidikan-perenialisme/diakses pada tanggal 10 april 2012 jam 20:35.
http://sugiyarti-unindra-bio2a.blogspot.com/2008/06/definisi-perenialismeessensialismeprogr.html. diakses pada tanggal 11 april jam 4:00
http://www.scribd.com/doc/48345036/filsafat-perennialsime-dalam-pendidikan-makalah-tugas, diakses tanggal 7 april 2012, jam 9:12.
http://nurulsyaefitri-uin-pbin-2b.blogspot.com/2008/05/1-filsafat-perenialisme.html.diakses pada tanggal 7 april jam 21:35